KOMPAS.com – PT Rexline Engineering Indonesia tepat berusia tiga tahun pada 2022. Dalam perjalanannya, perusahaan telah berhasil mencatatkan kesuksesan ekspansi manufaktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Komisaris PT Rexline Engineering Indonesia Sofya Andarina mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga telah berkontribusi dalam pembangunan Indonesia melalui berbagai solusi dan layanan industri manufaktur yang dihadirkan.
“Kecanggihan teknologi, tim ahli bersertifikasi, dan kemampuan teknik yang mumpuni membuat kami mampu menghadirkan layanan yang andal,” ujar Sofya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (13/9/2022).
Sebagai informasi, PT Rexline Engineering Indonesia memiliki tiga aspek bisnis, yakni engineering procurement construction management (EPCM) atau in-house manufacturing concept, produk dan distribusi yang mendukung proyek in-house, serta layanan purnajual yang ditangani oleh divisi operasi dan pemeliharaan.
Sofya menjelaskan, beberapa proyek yang berhasil ditangani PT Rexline Engineering Indonesia meliputi proyek pertambangan, pembangkit listrik, dan pupuk skala besar.
Sebagai contoh, pembangunan sistem konveyor berkapasitas 750 ton per hour (TPH) dengan total panjang mencapai 1,5 kilometer (km) milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Sebalang, Lampung.
Kemudian, pembangunan pabrik pupuk berkapasitas 100.000 millions of tons per year (MTPY) milik PT Saraswanti Anugerah Makmur di Mojosari, Jawa Timur.
Proyek lain yang juga sukses dikerjakan PT Rexline Engineering Indonesia adalah descaling acid tank atau sludge menggunakan sistem mutakhir di Gresik, Jawa Timur, pembangunan silo dan sistem konveyor baru berkapasitas 1.000 TPH di Mojosari, serta pembangunan mesin penghancur material dan sistem konveyor untuk stockpile berkapasitas 1.000 TPH di Kalimantan.
Bahkan, perusahaan yang juga dipimpin oleh Rizal Sholfiyah itu berhasil mengakuisisi pabrik manufaktur yang berkapasitas produksi (fabrikasi) sekitar 300-350 ton per bulan di Lamongan, Jawa Timur, pada Agustus 2022.
Sofya mengatakan bahwa akuisisi tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan dalam bisnis fabrikasi in-house.
“Demi memenuhi kebutuhan pasar sekaligus salah satu syarat bisnis yang ditetapkan pemerintah, ke depan, Rexline akan berfokus dalam pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” tutur Sofya.
Oleh sebab itu, Rexline pun berinvestasi dalam berbagai peralatan berteknologi tinggi, misalnya robot otomatis. Peralatan ini akan diimplementasikan di fasilitas Lamongan guna mendukung entitas fabrikasi.
Untuk diketahui, langkah tersebut juga merupakan salah satu upaya Rexline untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.
Bahkan, PT Rexline Engineering Indonesia telah berhasil merancang dan memproduksi mesin pembersih otomatis pertama di Indonesia dengan kapasitas 20.000 buah pembersihan per jam. Adapun mesin ini berbahan konstruksi baja yang tahan karat dan bermutu tinggi.
“Mesin pembersih tersebut menandai momen redefining bagi PT Rexline Engineering Indonesia dalam sejarah original equipment manufacturer (OEM) global Eropa,” ujar Sofya.
Berbagai upaya tersebut, lanjut dia, sejalan dengan filosofi perusahaan, yakni membawa perusahaan OEM yang lebih besar dari luar negeri serta memberikan transfer pengetahuan dari perusahaan Australia, Eropa, dan Amerika sehingga dapat diterapkan di Indonesia.
Sofya menjelaskan, pada 2023, PT Rexline Engineering Indonesia akan berekspansi pada pasar ekspor di kawasan Asia Tenggara dan Australia.
“Perluasan kapasitas produksi dalam proyek tersebut diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan peluang bagi pasar lokal di dalam negeri,” kata Sofya.
Menurut dia, berbagai proyek yang akan dikerjakan Rexline membutuhkan peran dari berbagai bidang keahlian.
Oleh sebab itu, perusahaan yang departemen penjualannya dipimpin oleh Irsyad Fitrajaya itu telah melakukan perekrutan besar-besaran, bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
“Kami membuka kesempatan lebar untuk talenta baru (fresh graduate) dengan pemikiran inovatif dari berbagai disiplin ilmu, seperti teknik mesin, pertambangan, listrik, dan instrumentasi,” ujar Sofya.
Dia meyakini bahwa dengan kolaborasi seluruh tim, PT Rexline Engineering Indonesia dapat tumbuh menjadi perusahaan EPCM terbesar yang berperan aktif dalam pembangunan negeri.
Informasi selengkapnya mengenai PT Rexline Engineering Indonesia dapat Anda temukan pada tautan berikut.