Cart Total Items (0)

Cart

Surabaya (beritajatim.com) – Rexline Engineering Indonesia akhirnya berhasil menyelesaikan proyek pagar pengaman di kawasan Pelindo, Sumbawa Timur. Projek tersebut rampung setelah lebih dari satu dekade tertunda akibat konflik dan sengketa lahan.

Pembangunan yang telah lama terhambat oleh bentrokan dan ketidakstabilan wilayah ini rampung pada Januari 2025, berkat strategi perusahaan yang mengutamakan pendekatan berbasis komunitas dan kearifan lokal.

“Proyek ini bukan hanya tentang membangun pagar, tetapi juga membangun kepercayaan dengan masyarakat sekitar. Kami memahami bahwa keberhasilan konstruksi di zona konflik sangat bergantung pada hubungan sosial yang baik,” ujar Chief Operating Officer Rexline Engineering, Mokhamad Rizal Sholfiyah.

Sengketa Lahan dan Konflik yang Menghambat Pembangunan

Proyek pagar Pelindo ini dimulai pada tahun 2014, namun mengalami berbagai hambatan akibat protes dari masyarakat setempat. Sengketa lahan, masalah lingkungan, serta kurangnya manfaat ekonomi bagi warga sekitar menjadi pemicu ketegangan yang menyebabkan proyek ini terhenti berulang kali.

Bahkan, upaya sebelumnya untuk melanjutkan konstruksi justru berujung pada penutupan sementara area proyek dan mengancam keamanan operasional pelabuhan.

“Awalnya, kami ragu ada perusahaan yang mampu menyelesaikan proyek ini tanpa memicu konflik baru,” kata seorang warga setempat.

“Namun, Rexline datang dengan cara berbeda. Mereka mendengar keluhan kami, melibatkan tenaga kerja lokal, dan benar-benar menunjukkan komitmen mereka untuk membangun bersama,” tambahnya.

Foto BeritaJatim.com

Strategi Rexline: Integrasi Tenaga Lokal dan Kearifan Budaya

Berbeda dengan kontraktor sebelumnya, Rexline Engineering menerapkan pendekatan yang lebih inklusif sejak awal. Lebih dari 300 pekerja lokal dilibatkan dalam proyek ini, mulai dari tenaga konstruksi hingga bagian logistik dan pengawasan.

Dengan mengombinasikan pekerja terampil dari Jawa dengan tenaga lokal Sumbawa, Rexline tidak hanya menyelesaikan proyek, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat setempat.

“Kami tidak hanya datang untuk bekerja, tetapi juga untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Dialog dengan kepala desa, tokoh masyarakat, serta kelompok pemuda menjadi bagian penting dari strategi kami,” lanjut Rizal.

Selain itu, perusahaan juga meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa perbaikan jalan lokal dan penyediaan akses air bersih. Kegiatan komunitas seperti gotong-royong dan pertukaran budaya semakin mempererat hubungan antara perusahaan dan masyarakat.

Mengatasi Tantangan di Wilayah Rawan Konflik

Selain tantangan sosial, tim Rexline juga menghadapi kendala logistik yang cukup berat, seperti medan terjal dan infrastruktur yang terbatas. Namun, tantangan terbesar adalah meredakan perlawanan dari kelompok-kelompok tertentu yang masih waspada terhadap kehadiran pihak luar.

Untuk mengatasi hal ini, Rexline bekerja sama dengan otoritas setempat dalam menyusun protokol keamanan secara tertutup. Sementara itu, para penghubung desa berperan sebagai mediator untuk memastikan tidak ada ketegangan yang berujung pada eskalasi konflik.

“Setiap tantangan pasti ada solusinya jika kita mengutamakan kemanusiaan dalam pelaksanaannya. Keberagaman Indonesia adalah kekuatan yang harus dimanfaatkan dengan bijak,” tegas Rizal.

Rencana ke Depan: Model Rexline untuk Wilayah Rawan Konflik

Keberhasilan proyek ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi Rexline Engineering, tetapi juga menjadi contoh bagi proyek infrastruktur lainnya di zona berisiko tinggi. Perusahaan berencana untuk menerapkan strategi serupa pada proyek mendatang, termasuk di wilayah Papua dan Aceh, yang memiliki dinamika sosial dan tantangan serupa.

Saat ini, masyarakat Sumbawa Timur menyambut baik selesainya proyek ini. Pagar yang selama ini dianggap sebagai simbol pemisah kini berubah menjadi simbol kolaborasi dan kepercayaan antara perusahaan dan komunitas lokal.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagaimana tanggung jawab perusahaan dan kepekaan budaya bisa berjalan selaras,” tutup Rizal. [asg/beq]

Artikel ini telah tayang di BeritaJatim.com dengan judul “Rexline Engineering Sukses Rampungkan Proyek Pagar di Zona Konflik Sumbawa Timur”, Klik untuk baca: https://beritajatim.com/rexline-engineering-sukses-rampungkan-proyek-pagar-di-zona-konflik-sumbawa-timur.