
Surabaya (beritajatim.com) – PT Rexline Engineering Indonesia berhasil menyelesaikan Basic Engineering Design (BED) untuk proyek pertambangan tembaga di Kalimantan Tengah yang dikelola oleh PT Kalimantan Surya Kencana, anak perusahaan Asiamet Resources.
Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam proyek BKM, yang bertujuan mengurangi biaya modal konstruksi awal dan meningkatkan efisiensi operasional melalui konsep desain yang komprehensif.
Chief Operational Officer Rizal Sholfiyah mengungkapkan bahwa keberhasilan desain ini didasari oleh komitmen kuat untuk mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu. Menurutnya, sinergi antara engineering, procurement, dan tata kelola sumber daya lokal adalah kunci utama dalam menciptakan hasil proyek yang lebih efektif dan efisien.
“Untuk membangun konsep dasar sistem penanganan proyek, dibutuhkan komitmen yang kuat dalam mengkolaborasikan kerangka pikir antara engineering, procurement, dan tata kelola lokal,” ujar Rizal di kantor pusat Rexline di Surabaya, Senin (21/10/2024).
Penyelesaian desain teknik ini mencakup komponen vital seperti sirkuit penghancuran 3 tahap, sistem aglomerasi bijih, konveyor overland sepanjang 600 meter, dan sistem penumpukan bijih untuk pelindian tembaga. Dengan berbekal pengalaman luas di sektor batu bara Kalimantan Tengah, Rexline memiliki kemampuan khusus untuk menangani kompleksitas proyek ini.
“Rexline mampu membuktikan pencapaian yang signifikan dengan menjadikan kearifan lokal sebagai pintu kesuksesan perusahaan untuk proyek dalam negeri,” tambah Rizal.
Kemitraan strategis dengan Asiamet Resources semakin memperkuat posisi Rexline dalam pengembangan infrastruktur pertambangan di Kalimantan Tengah. Selain desain teknik, Rexline juga menyediakan estimasi biaya rinci untuk pengadaan peralatan dan material yang mendukung sistem penanganan material.
Rizal menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mendukung penyelesaian proyek, tetapi juga berperan dalam mengintegrasikan keahlian lokal dalam konteks pengembangan proyek kompleks. “Kolaborasi ini menyoroti pentingnya memanfaatkan keahlian lokal untuk mencapai hasil yang sukses dalam proyek yang kompleks,” jelasnya.
Seluruh komponen baja struktural dan sistem konveyor untuk proyek ini akan diproduksi di workshop Rexline di Lamongan, Jawa Timur.
Penyelesaian Basic Engineering Design ini membuka jalan menuju tahap Detailed Engineering Design (DED), yang akan melanjutkan pembangunan proyek tembaga di Kalimantan Tengah dengan standar efisiensi dan keselamatan yang tinggi.]
Artikel ini telah tayang di BeritaJatim.com dengan judul “Rexline Engineering Selesaikan Desain Teknik Proyek Tembaga Kalimantan Tengah”, Klik untuk baca: https://beritajatim.com/rexline-engineering-selesaikan-desain-teknik-proyek-tembaga-kalimantan-tengah.